Zaman belum menikah, pertanyaannya "Kapan nikah?"
Belum hamil, pertanyaannya "Kok belum hamil juga? Nunda ya? Jangan menunda rezeki lho!"
Setelah melahirkan, pertanyaannya "Kapan mau nambah lagi? mumpung masih pada kecil jadi capeknya sekalian."
Ternyata, drama kehidupan yang tercipta dari pertanyaan manusia gak cuma sampai situ aja Moms! ada 1 lagi yang bisa membuat perdebatan tiada henti: "Masih kerja? Cuti berapa lama? Setelah cuti, anak mau dititip kemana?"
Jawaban gw, "Daycare."
Kemudian diserbulah gw dengan ribuan statement yang intinya kok tega banget nitipin anak di daycare. Umur masih 3 bulan masih kecil banget udah dititip gitu, Nanti kalau anaknya sakit karena ketularan temen-temennya gimana? Botol dan dotnya ketuker gimana? Kalau di daycare nangis terus gimana? kenapa gak nyewa nanny aja di rumah, terus suruh orangtua di rumah untuk lihatin nanny-nya ngerawat anak, dan lain sebagainya. Padahal, kalau aja mereka sadar bahwa semua solusi mereka (bagi saya) tidak solusioner.
Kenapa?
Kalau takut anak sakit ketularan teman di daycare-nya, apa kabar anak kita kalau nanny-nya tiba-tiba kena flu? Gimana kalau ternyata caranya mencuci botol atau peralatan makan anak tidak bersih? Dan hal lain yang ditakutkan karena menitipkan anak di daycare juga berpotensi terjadi dengan menitipkan anak dengan nanny di rumah.
Berikut tips dan alasan kami menitipkan Rasheed di daycare:
1. Jarak Daycare
Kita bisa cari daycare yang jaraknya dekat dari kantor atau dekat dari rumah, atau mungkin di antara keduanya. Kami memilih untuk dekat dari kantor. Kenapa? Agar berangkatnya searah, lalu (naudzubillah) jika terjadi hal yang tidak diinginkan bisa segera menuju daycare, lagipula waktu tempuh ke rumah bisa sambil bercanda atau digunakan untuk bonding bersama anak di perjalanan.
2. Biaya Perbulan dan Fasilitas
Kalau sudah dapat kandidat daycare-nya. Tanya harganya. Jika sudah ada list harga dari masing-masing daycare, baru survey sambil dibandingkan "worth it or no?"
3. Background Pengalaman
Pengasuh di daycare, ada baiknya berasal dari background perawat (setidaknya terjamin bagaimana cara mereka mengasuh anak kita), dan seyogianya ada dokter yang stay atau bisa seminggu sekali datang untuk mengecek kesehatan anak-anak di daycare.
4. Pelayanan
Bagaimana cara mereka menanggapi setiap pertanyaan yang kita berikan? Kita berhak menanyakan banyak hal, seperti, bagaimana cara mereka membersihkan kotoran anak-anak setelah selesai BAB dan BAK? Apa sterilizer yang mereka gunakan untuk botol dan peralatan makan? Bagaimana jika ada anak yang sakit? Apakah memiliki freezer atau kulkas untuk media penyimpanan ASIP? Dan lain sebagainya. Di sini akan terlihat jika mereka menjawab jujur atau tidak, terbuka atau tidak.
5. Bikin Stiker Nama
Jika merasa semua sudah oke, tinggal dilanjutkan saja tahapannya. Mempersiapkan segala sesuatu yang akan dibawa ke daycare yang pastinya tidak jauh berbeda ketika mengurus anak di rumah. Jangan lupa membuat stiker nama dan ditempel di setiap perlengkapan anak kita.
Oh iya, kenapa kami memilih daycare? Kenapa tidak meminta tolong orangtua untuk membantu mengawasi nanny yang mengasuh anak dirumah?
Buibuk pabapak, memang cost yang akan keluar bisa sedikit lebih mahal atau bahkan bisa jadi lebih murah dibandingkan harus menyewa nanny. Tapi yang perlu diketahui, di daycare anak kita tidak hanya dberikan susu atau ditimang-timang hingga tidur saja. Tapi mereka melatih sensor motorik kasar dan halus anak sesuai dengan umur mereka agar mereka terstimulus untuk mencapai masa pertumbuhan yang sesuai dengan usianya. Ini salah satu yang mungkin tidak semua didapatkan jika menyewa nanny di rumah. Kami juga sepakat untuk tidak merepotkan orangtua kami dalam mengurus anak, termasuk mengurangi konflik mengenai tata cara asuh yang pastinya akan berbeda antara kami dengan orangtua.
Ini beberapa kegiatan Rasheed selama di Daycare yaa :) |
Masing-masing orangtua, terutama ibu yang bekerja pasti memiliki pilihan sendiri untuk menitipkan anaknya. Mau di daycare atau menyewa nanny di rumah, selama kita memilihnya dengan penuh keyakinan dan kesadaran akan setiap risiko yang akan ada, maka insya Allah everything's gonna be okay. Terpenting! menitipkan anak bukan berarti lepas tangan ya! Sebagai ibu, "bawel dan memantau" adalah sikap penting yang harus kita lakukan demi masa pertumbuhan anak kita.
oke luph
bye💕
Muhria Mansyur Nugraha💫